Kamis, 26 Juni 2014

Lebih Dalam Tentang Depth Of Field

Setelah membaca banyak artikel fotografi atau berpartisipasi di forum-forum foto, kamu pasti sering mendengar tentang Depth of Field atau DOF dan kamu juga mungkin sudah tahu perbedaan bentuk DOF dangkal dan DOF dalam. Tapi, kalau kamu belum tahu bagaimana menggunakan DOF yang tepat dan mengaturnya di kameramu, maka ini artikel yang tepat untuk jadi referensi.
Sederhananya, kita bisa menggambarkan depth of field sebagai area dalam foto yang fokusnya paling tajam, dan ketika lensa mencari fokus melalui lensa SLR, DOF bisa dipantau melalui viewfinder – dan tentunya ini sangat membantu. Beberapa faktor mempengaruhi dangkal atau dalamnya DOF, yaitu: bukaan diafragma lensa (atau yang kita kenal dengan Aperture) dan focal length dari lensa yang digunakan.

Peraturan dasar untuk memilih bukaan aperture yang tepat untuk DOF yang diinginkan adalah: semakin besar angka aperture-nya (misalnya f/2.8, f/2, f/1.4 dst.) semakin sempit pula ruang fokus dan semakin dangkal DOF-nya. Sebaliknya, jika DOF dalam yang diinginkan, maka pilihlah bukaan lensa yang lebih kecil sekitar angka f/8, f/11, f/16, f/22 agar ketajaman pada foto semakin lebar dan seluruh foto bisa tertangkap tajam.
DOF meningkat bersamaan dengan jarak. Semakin jauh objeknya, semakin dalam DOF yang bisa didapat. Landscape biasanya punya DOF yang dalam, sementara foto makro cenderung dangkal karena objeknya sangat dekat dengan lensa.
aperture1
ilustrasi besarnya bukaan diafragma (aperture)
fotonela6
kedalaman DOF yang berbeda sesuai berubahnya angka aperture (f/stops)
Jumlah cahaya yang mengenai film atau sensor ditambah dengan waktu yang digunakan untuk membiarkan cahaya tadi terekam akan menghasilkan exposure. Kamera punya dua mekanisme untuk mengontrol exposure, diafragma lensa (aperture) dan waktu membuka/menutup-nya shutter (shutter speed). Ukuran aperture akan menentukan jumlah cahaya yang masuk. Berbagai ukuran aperture digambarkan dengan nomer yang disebut f/stops atau f/numbers. Setiap f/stop mewakili jumlah cahaya tertentu yang melewati lensa. Angka kecil berarti f/stop besar sementara angka besar disebut f/stop kecil. Ini karena angka yang lebih besar mewakili aperture kecil dan hanya membiarkan sedikit cahaya masuk melalui lensa. Setiap kali kamu bergerak dari satu f/stop ke f/stop kecil berikutnya, jumlah cahaya yang masuk dikurangi tepat setengahnya. Akibatnya, jumlah exposure-nya sendiri juga dibagi dua.
Kombinasi aperture dengan shutter speed akan menentukan seberapa terang atau gelap foto yang dihasilkan. Sementara pengaturan aperture saja yang menentukan dangkal atau dalamnya depth of field. Kamu bisa juga membaca panduan cepat menggunakan pengaturan manual di artikel yang ini.
Nah sekarang kamu sudah lebih tahu tentang bagaimana DOF dihasilkan, dan kamu akan semakin akrab dengan penggunaannya seiring dengan banyaknya latihan yang kamu lakukan. Portrait, dan macro adalah dua genre yang umumnya menggunakan DOF dangkal, sementara landscape, cityscape, seascape cenderung pada DOF yang dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar