Tidak banyak macam fotografi selain still life yang dipraktekkan pada
jaman dulu ketika masa-masa pertama kamera ditemukan. Dulu dibutuhkan
masa exposure yang lama untuk memotret sebuah objek, sehingga benda yang
diam adalah objek yang ideal. Bagaimanapun, seiring berkembangnya
teknologi, ketertarikan untuk memotret still life masih tetap menjadi
salah satu pilihan fotografer profesional hingga saat ini.
Di puncaknya, fotografi still life menjanjikan bisnis yang
menggiurkan karena majalah, katalog, dan website selalu membutuhkan foto
produk. Ada banyak keuntungan bekerja dengan still life yang seringkali
dianggap remeh, jadi dengan uraian dalam tutorial ini semoga kamu juga
tertarik untuk mulai berkreatifitas dan mencoba genre ini.
Persiapan Pertama
Berlawanan dengan persepsi umum, kamu tidak perlu sebuah studio atau
lokasi yang mewah untuk memulai fotografi still life. Kamu bahkan bisa
mulai di rumah dengan memanfaatkan sebuah meja yang diletakkan di
samping jendela, sebuah backdrop sederhana dan beberapa buah lampu.
Still life sangat berbeda dari fotografi landscape atau portrait,
dimana objek sudah disediakan berikut begitu banyak variabel pendukung
yang bisa membantu pengaturan komposisi dan penempatan dalam frame.
Sementara dengan still life, kamu yang memegang semua kontrol. Bagaimana
sebuah benda bisa tampak menarik dalam foto, seluruhnya ada di tangan
kamu. Kadang variabel yang disediakan sangat minimal sehingga kamu harus
berpikir ekstra kreatif untuk membuat foto still life yang sempurna.
Memilih Objek
Apa yang akan kamu foto sepenuhnya terserah pada kamu. Carilah
sesuatu di sekitar rumah yang sederhana tapi menarik untuk difoto.
Jangan terpaku pada benda-benda seperti bunga atau buah hanya karena
orang lain memotret objek-objek itu, berpikirlah out of the box tapi
tanpa jadi terlalu ambisius.
Jika kamu sedang di luar rumah dan melihat sesuatu yang menarik,
bawalah pulang (jika memungkinkan, dan jangan mencuri! :D ) atau catat
benda apa itu untuk kemudian kamu coba untuk buat foto still life-nya di
rumah. Hindarilah objek dengan permukaan yang memantulkan cahaya
seperti kaca dan besi karena – untuk permulaan – mereka akan sulit
difoto berhubungan dengan lighting. Begitu kamu sudah menguasai
foto-foto objek tunggal, coba campur dengan beberapa objek lain dengan
bentuk, warna, tekstur yang kontras dan lihat hasilnya.
Pencahayaan
Lighting tidak harus mahal. Manfaatkan yang ada di rumah atau yang
ada dalam jangkauan budget kamu. Ingatlah bahwa dengan still life kamu
yang memegang seluruh kontrolnya. Jadi, kalau kamu mau, carilah sebuah
ruangan yang bisa tertutup dari semua cahaya matahari sehingga kamu bisa
mengatur keseluruhan lightingnya.
Lampu biasa pun bisa sangat efektif jika
digunakan dengan benar. Pastikan kamu mengatur set up lighting dengan
posisi berlainan, tidak seluruh cahaya harus datang dari arah depan
objek. Pencahayaan dari samping dan belakang akan menambah bayangan dan
kedalaman yang menarik pada foto. Sebagai pilihan, pilihlah ruangan yang
tersinari dengan baik lewat jendela, dan gunakan ruangan ini untuk
kepentingan fotomu. Cahaya natural yang datang dari satu sisi akan
menerangi objek lalu kamu bisa tambahkan sesuatu semacam reflektor atau
lampu tambahan untuk menambah keindahan.
Tripod Dan Sudut Pemotretan
Tergantung pada situasi lighting, kamu mungkin perlu sebuah tripod
dan shutter release. Jangan biarkan kamera terus menerus ada di satu
tempat. Gantilah sudut pengambilan gambar untuk satu objek. Cobalah
sudut yang selevel dengan objek atau cobalah bird’s-eye-view dengan
menempatkan kamera lebih tinggi dari objek. Tapi berhati-hatilah jangan
sampai bayangan kamera jatuh di atas objek.
Gunakan Backdrop Yang Benar
Memiliki backdrop yang cocok dengan objek sangatlah penting untuk
menentukan keberhasilan foto still life-mu. Lebih baik gunakan yang
sederhana tapi bagus, sehingga tidak mengganggu objeknya sendiri. Tembok
polos atau selembar besar kertas putih atau warna lain akan ideal untuk
keperluan ini.
Pikirkan apakah pilihan background akan memberi kontras pada objek,
atau kamu ingin yang netral, atau apakah warnanya mendukung tone pada
objek. Untuk benda yang lebih kecil, kamu mungkin tidak membutuhkan
backdrop tapi sebuah permukaan yang cukup luas untuk meletakkan benda
tadi. Kain beludru akan ideal karena menyerap cahaya dan tampak seperti
permukaan yang solid.
Mengatur Komposisi
Pertimbangkan untuk menggunakan rule-of-thirds, apakah komposisi ini
bisa diterapkan pada foto still lifemu? Pastikan tidak ada gangguan
dalam frame; hanya objek dan backdrop. Pastikan untuk mencari variasi
komposisi sepanjang pemotretan dan pikirkan sesuatu yang tidak biasa.
Kemana kamu ingin mengarahkan pandangan? Apakah kamu ingin memanfaatkan
negative space atau sebaliknya ingin memenuhi frame? Perhatikan fitur
yang menarik dari objek, apa kegunaannya, apakah kamu harus
memasukkannya dalam sebuah konsep atau ia bisa berdiri sendiri?
Gunakan Waktu Sebanyak Yang Kamu Perlukan
Tidak seperti memotret landscape yang pencahayaannya cepat berubah
atau portrait yang modelnya bisa bosan kalau terlalu lama berpose,
dengan still life kamu bisa ambil waktu sebanyak mungkin sementara objek
dan pencahayaannya akan terus sama. Ini berarti kamu bisa bereskplorasi
dengan lebih santai. Kalau kamu mulai jenuh, tinggalkan dulu set
up-nya, buat secangkir kopi, lalu kembali lagi saat kamu sudah lebih
fresh. Selain itu, kamu juga bisa selalu mendapatkan gambar yang tajam
karena objeknya tidak bergerak. Kalau memungkinkan, gunakan lensa makro,
reversed lens, atau pengaturan makro pada kamera.
Manfaatkan Untuk Profesi
Masih banyak sekali permintaan untuk foto still life, terutama karena
sekarang sangat mudah bagi seorang fotografer untuk memasukkan hasil
karyanya sebagai stock photo online yang bisa diakses oleh majalah,
publikasi bisnis, dan content online. Kalau kamu sudah membuat beberapa
foto, jangan takut untuk membaginya secara online. Jadi, setiap kali
kamu mencoba membuat foto still life, bayangkan kamu sedang bekerja
untuk permintaan orang lain dan mungkin foto-foto yang kamu buat bisa
menghasilkan uang untukmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar