Pertama, kamu harus memahami tentang DOF (Depth Of Field). Dalam suatu foto selalu ada bagian yang fokus dan tidak. Nah, area yang tampak fokus dan jelas ini disebut DOF. Biasanya bagian background keluar dari fokus dan disinilah bokeh tampil. Ia mengubah cahaya yang muncul menjadi bentuk-bentuk lingkaran dengan pinggiran yang halus. Jadi, bokeh hanya akan sukses dibuat jika DOF-nya dangkal (shallow depth of field) yang berarti subjek harus benar-benar terfokus sementara backgroundnya hanya blur. Syarat pertama untuk menghasilkan blur yang bagus adalah bukaan aperture (tempat keluar masuknya cahaya pada lensa) yang besar. Semakin tinggi angka aperture-nya, semakin besar dan bundar bokehnya. Yang kedua, tentu saja, harus ada titik-titik cahaya di bagian background. Jika kamu menggunakan backdrop polos (kain, tembok, dan sejenisnya) tidak akan ada bokeh dalam fotomu.
Lalu, pertanyaan yang sering muncul dari fotografer pemula adalah; bisakah saya mendapatkan bokeh dengan menggunakan kamera saku? Jawabannya, bisa (horeee!) TAPI, butuh lebih banyak kerja keras karena kebanyakan kamera saku dibuat untuk bekerja dengan mode auto (tinggal jepret) sehingga settingnya tidak bisa diatur secara manual. Kalau kamu sudah mulai menggunakan kamera dSLR, pengaturannya akan lebih mudah. Untuk mendapatkan bokeh yang bagus, kamu harus memastikan:
- Ada titik-titik cahaya di bagian background (lampu mobil di malam hari, cahaya dari sela-sela daun, lampu hias warna-warni, dan semacamnya)
- Membuka aperture selebar yang lensa kamu bisa buat
- Jarak kamera dengan objek atau foreground dibuat dekat
- Jarak foreground dengan cahaya di background dibuat cukup jauh
- Putar pengaturan kamera ke mode A atau Av untuk Aperture Priority
- Pilih angka aperture (f) terkecil – pada kamera Nikon D3100 saya yang menggunakan kit lens, angka terkecilnya adalah f3.5 (biasanya sama pada semua kit lens)
- Pindahkan lensa ke mode fokus manual, lalu atur hingga ke titik terdekat
- Gunakan zoom pada lensa sampai kira-kira ada di sekitar 50mm (pada lensa saya hanya bisa sampai 55mm)
- Bidik titik-titik cahaya (dengan atau tanpa foreground)
- Jepret!
Sekarang, kita lihat bagaimana membuat bokeh dengan menggunakan kamera saku. Sedikit sulit karena pengaturan diatas tidak bisa dilakukan kalau kamera kamu sepenuhnya auto. Tapi, kita bisa coba langkah-langkah berikut:
- Matikan flash (forced off, sehingga sesedikit apapun cahaya yang ada, flash tidak akan muncul. Karena flash akan mengisi kekurangan cahaya yang berarti menghilangkan lingkaran-lingkaran bokeh)
- Atur ISO ke angka 200 (untuk “memaksa” kamera membuka aperture selebar mungkin dengan asumsi cahaya yang ada hanya sedikit tapi shutter speednya tetap cepat)
- Stabil-kan kamera (gunakan tripod, letakkan kamera di meja, atau manfaatkan Image Stabilizer kalau tersedia di kamera kamu)
- Pindahkan ke mode MACRO
- Kalau kamu hanya akan membuat foto bokeh, bidik sumber cahaya lalu letakkan sesuatu yang kecil dan terang (sepotong kertas putih, sebatang pinsil putih) di depan lensa. Tekan shutter button separuh jalan, untuk membuat kertas atau pinsil tadi menjadi fokus dan cahaya di belakangnya blur. Pindahkan kertas/pinsil, tekan shutter button sepenuhnya.
- Kalau kamu menggunakan objek sebagai foreground, ini akan lebih mudah. Tinggal fokuskan saja pada objek tadi, dengan syarat jaraknya ke titik-titik cahaya cukup jauh.
Happy blurring!
wah ribet juga ya ternyata bkin gambar blur doang
BalasHapusdownload Pete's Dragon (2016)